Senin, 13 Juni 2011

Hujan yang Bersembunyi

Kalian tahu awan?
Awan kini membentuk gumpalan hujan tanpa kutahu hujan itu akan turun kapan dan di mana.
Bimbang memang, namun perjalanan setiap keyakinan takkan ada yang dapat membacanya selain keyakinan itu sendiri.
Seperti awan dan hujan.
Seperti malam dan bintang.
Seperti lebah dan madunya.
Seperti kesayangan dan rasa kasih.
Seperti pertemuaan dan kehilangan.
Keberadaan untuk menunggu suatu hal yang tak pasti dan mungkin tak akan terjadi. Namun memiliki harapan untuk dapat terjadi di kemudian hari.
Ya, aku hanya berharap awan-awan itu bersentuhan hingga membentuk satu rintikan kecil yang menyejukkan tanpa harus menyakiti setiap keyakinan yang tersentuh.

3 komentar:

Intan Febrina Wulandini mengatakan...

hujan yang malu-malu... hehehe

ansopiy mengatakan...

Wah.. satu lagi penyuka hujan nih kayaknya. :)

Hilda N. Mawaddah mengatakan...

@Intan: Hihihi iya Tan, hanya hati yang bisa merasakan basahnya :D
@Ansopiy: Suka hujan juga ya An? :)