Jumat, 14 Desember 2012

Malaikat Berupa Manusia

Lagi-lagi bertemu malaikat berupa manusia..  Mungkin karena do'a ibu yang terlalu banyak untukku, hingga dalam setiap perjalanan aku merasa dijaga oleh Allah. Atau mungkin juga karena sholawatku yang baru kulantunkan tadi. Hmm..yang jelas karena Allah. Niatku memang berdiri sepanjang Lewi Panjang-Ledeng di bis yang kunaiki, ternyata lagi-lagi ada seorang pria yang mempersilakanku untuk duduk di tempatnya. Aku kira perjalanan ini akan membuat kakiku kaku karena berdiri, ternyata ada malaikat berupa manusia tampan yang menghormatiku dan menunjukkan kepekaannya. Entah siapa ia, hubungan apa pun tidak ada dengannya, hingga aku tertegun sesaat ketika ia mempersilakanku duduk.

Kamis, 29 November 2012

Pengabdian dalam Kehidupan

Mengamati seorang ibu dengan anak lelakinya yang gemuk, yang usianya sekitar satu setengah tahun. Sempat berbincang, ternyata suami dari ibu ini bekerja di Negeri Jiran dan hanya pulang tiga bulan sekali ke Indonesia. Di tengah perbincangan kami pun, sang anak mengantuk dan akhirnya tertidur dengan lelap di pangkuan ibunya. Selain membawa anaknya, ibu ini pun membawa satu tas dan dua plastik yang terisi penuh dan sepertinya berat. Berapa hal kemudian terpikir olehku, bagaimana ia dapat membawa semuanya sekaligus ketika turun dari angkot? Jawabannya mungkin dapat kualami nanti ketika menjadi seorang ibu. Hmm..yang jelas, wanita khususnya seorang ibu memang sosok terkuat di dunia. Bahkan lelaki pun tak mampu menandingi kekuatannya yang sempurna. Aku pun tersenyum dan berkata dalam hati, aku menyayangimu ibu, mungkin lebih dari sayangku pada ayah.
#Tersenyum

Sabtu, 24 November 2012

Rabu Petang di Persimpangan

Yang kulihat di 9 Maret 2012
Kutemui ia di penghujung petang ini, entahlah siapa ia. Namun yang jelas, sosoknya bersahaja dan penuh perhatian. Pakaian dan sepatunya menunjukkan bahwa ia adalah seorang pendidik, namun usianya seperti tidak jauh di atasku. Tidak tampan memang, namun wajahnya cukup memberi bekas bagi yang melihatnya. Wanita pun paham itu. Di sampingnya terlihat anak usia 7 tahun yang sedang memegang perutnya sambil mengeluh karena tidak terbiasa naik angkutan umum. Anak itu adalah sulung dari ibu yang duduk di depanku, yang di pangkuannya sudah terdapat dua anak laki-laki lagi, entah ke mana bapaknya. Hmm..saat anak usia 7 tahun itu tak kuasa ingin memuntahkan seluruh makanan dari dalam perutnya, ia membantunya dengan tulus. Hal itu terlihat dari bias wajahnya. Ia memijat leher anak itu, tanda cepatlah keluarkan semuanya agar tidak mual lagi. Sambil merogoh tasnya, dan mengeluarkan minyak aroma terapi dengan wangi yang juga kusuka. Kemudian mendekatkan kepada hidung anak itu. Aku memeras pikiranku, lelaki yang baik, anak siapa ia? Kakak dari siapa ia? Adik dari siapa ia? Atau bahkan jika ia sudah menikah, suami dari siapa ia? Sepertinya keluarganya pun sangat disayanginya dan menyayanginya. Semakin terpikir hal-hal aneh di kepalaku, andai aku dapat yang seperti itu, mungkin aku takkan mengeluh lagi hidup di dunia ini. Tapi, tak terasa aku sudah sampai di tempat tujuan. Ia pun dengan tanggapnya membantu berkata dan memberhentikan mobil umum yang kami tumpangi. Memang hanya sedikit kebaikannya, namun belum tentu seluruh lelaki bertindak hal setanggap dan sepeka itu, apa lagi anak tersebut jelas bukan siapa-siapa, bahkan tidak ada hubungan apa pun. :) Aku suka seluruh hal yang baik di dunia ini.

Senin, 13 Juni 2011

Hujan yang Bersembunyi

Kalian tahu awan?
Awan kini membentuk gumpalan hujan tanpa kutahu hujan itu akan turun kapan dan di mana.
Bimbang memang, namun perjalanan setiap keyakinan takkan ada yang dapat membacanya selain keyakinan itu sendiri.
Seperti awan dan hujan.
Seperti malam dan bintang.
Seperti lebah dan madunya.
Seperti kesayangan dan rasa kasih.
Seperti pertemuaan dan kehilangan.
Keberadaan untuk menunggu suatu hal yang tak pasti dan mungkin tak akan terjadi. Namun memiliki harapan untuk dapat terjadi di kemudian hari.
Ya, aku hanya berharap awan-awan itu bersentuhan hingga membentuk satu rintikan kecil yang menyejukkan tanpa harus menyakiti setiap keyakinan yang tersentuh.